Kamis, 13 Desember 2012

Penghargaan MURI Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga

Published on Monday, 10 December 2012 04:11 
 UIN Sunan Kalijaga menerima penghargaan Rekor MURI untuk Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, sebagai perpustakaan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identivication) dalam peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri. Penghargaan Rekor MURI diserahkan oleh wakil dari Direktur Muri (Dr. Jayasuprana) yakni Ari Indriani kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy’ari. Dalam pidatonya sebelum menyerahkan, Ari Andriani menyampaikan, UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga masuk rekor MURI yang ke 5727. Di Musium MURI ada 4 kategori untuk bisa masuk rekor MURI. UPT. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dikategorikan sebagai yang pertama (pelopor) pengguna teknologi RFID. Penetapan inipun didasarkan atas rekomendasi dari Assosiasi Perguruan Tinggi Islam di Indonesia dan dari PT Visicom Citra Perkasa, sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk teknologi RFID. Musa Asy’ari berharap, dengan penghargaan ini, bisa lebih memacu UPT Perpustakaan untuk mengembangkan pemanfaatkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga agar dari hari –ke hari selalu mengalami peningkatan pengunjungnya, dengan kenyamanan tempat, kelengkapan koleksi buku-buku, kelengkapan dan kemudahan fasilitas dan keprofesionalan dan keramahan pengelolanya. Ke Depan, diharapkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga semakin mendukung kemudahan belajar di kampus putih ini. Kepala UPT. Perpustakaan UIN Sunan kalijaga, Solihin Arianto dalam laporannya menyampaikan, penggunakan teknologi RFID sudah dimulai sejak tahun 2007. Hingga hari ini perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tetap konsistem menggunakan pelayanan teknologi RFID kepada 12.500 anggotanya, dengan jumlah koleksi buku 150.000 eksemplar. Agustus 2007, 5 perangkat teknologi RFID yang dimiliki. Yang dipergunakan antara lain : 1 unit untuk perangkat pengisian data RFID, 1 unit perangkat peminjaman dan pengembalian buku, 1 unit perangkat pengembalian koleksi buku di luar gedung perpustakaan dan 2 pasang pintu pengmanan RFID. Dengan teknologi ini, jumlah peminjam selalu mengalami peningkatan sekitar 24% per tahun. Sehingga dirasa perlu melakukan penambahan peralatan RFID. Maka tiap tahun UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga melakukan penambahan perangkat RFID, hingga sampai saat ini telah memiliki 9 perangkat. Dengan penganugerahan rekor MURI, pihaknya berharap bisa membangun citra positif dunia perpustakaan dan pustakawan di tanah air, sehingga pemerintah dan masyarakat dapat memberikan perhatian dan apresiasi yang tinggi terhadap keberadaan perpustakaan dan pustakawan. Kata Solihin sumber: http://www.lib.uin-suka.ac.id/berita-terbaru/151-penghargaan-muri-perpustakaan-uin-sunan-kalijaga.html

Selasa, 09 Oktober 2012

wisata kuliner

0
Getuk Goreng Sokaraja Purwokerto Banyumas
sebagai warga asli banyumas pada umumnya atau purwokerto pada khususnya sangat bangga akan makanan daerah yang satu ini, selain rasanya yang khas enaknya, juga harganya yang sangat terjangkau.
Getuk Goreng adalah makanan khas asli banyumas dengan bahan utama singkong, proses pembuatannya pun tergolong tidak rumit, mulai dari merebus singkong, menumbuknya hingga mengepal, selanjutnya dicampuri bumbu-bumbu khusus hingga bersatu, langkah terahir tinggal menggorengnya. Sebenarnya tidak sesederhana itu prosesnya, karena saya sendiri belum pernah membuat gethuk, cuman seingat saya dulu waktu masih kecil nenek sering membuat gethuk goreng.
Salah satu jajanan favorite saya kala mengisi waktu liburan selain membeli gethuk goreng, sesekali saya sempatkan mencoba soto babat yang juga khas banyumas.
Gethuk goreng sendiri sudah ada sejak jaman kolonial belanda, yang paling terkenal adalah gethuk goreng Haji Tohirin dari Sokaraja, entah menggunakan strategi berpromosi seperti apa hingga bisa terkenal sampai ke berbagai kota. letak sokaraja sendiri kurang lebih 5 kilo meter dari pusat kota purwokerto.
Harganya pun berkisar antara 10 ribu rupiah hingga 20 ribu rupiah per kilo gram. Jika Anda ke kota purwokerto, jangan lupa membeli oleh-oleh gethuk goreng sokaraja.
Soto Sokaraja
Sroto adalah istilah masakan soto di daerah Banyumas. Rasa sroto ini berbeda dengan soto yang lainnya. Sroto ini dihidangkan dengan menggunakan mangkuk. Isi dari soto ini adalah tauge, soun, telur rebus, daging ayam, lalu ditaburi kripik kentang, bawang merah goreng, kacang goreng, daun seledri, dan daun bawang.






Mendoan
Ini adalah salah satu jenis gorengan paling asyik yang pernah diciptakan manusia Tempe dipotong tipis-tipis, dibungkus tepung dalam takaran relatif banyak, lalu digoreng. Saat kondisi sudah setengah matang kemudian diangkat dari penggorengan dan siap untuk dinikmati. Makanan ini kebanyakan bisa ditemui di daerah banyumas. Seputar kota Tegal, Brebes, Purwokerto, dan sekitarnya. Karena tergolong enak dan mudah dibuat, mendoan juga sering dibuat langsung dalam proses kuliner rumah tangga di berbagai wilayah Indonesia. Mendoan bisa disajikan dengan berbagai macam pendamping. Bisa hanya dengan teman cabe rawit, dinikmati dengan santai sembari mengobrol bersama seluruh anggota keluarga atau teman-teman. Bisa juga disajikan dengan sambal kecap, otomatis menggunakan media piring dan sendok untuk bersantap. Atau dengan sajian sambal tomat layaknya ayam penyet seperti pada gambar. Di banyumas masyarakat sana cukup terkenal menyantap mendoan dengan ditemani teh poci, teh yang dibikin dalam teko khusus yang terbuat dari tanah liat. Perpaduan rasanya mungkin akan membuat orang betah untuk berlama-lama mengobrol dengan para sejawat.Harga mendoan umumnya standar sesuai dengan harga gorengan biasa. Tergantung besar kecilnya, bervariasi sekitar Rp 1000 per potong.Untuk para penderita kolesterol sepertinya harus berhati-hati dengan makanan ini. Mengingat mendoan diangkat dari penggorengan dalam kondisi setengah matang sehingga masih dalam keadaan sedang “berminyak-minyaknya”. Konsumsi mendoan sebaiknya diatur agar tidak terlalu sering. Juga untuk orang yang sensitif terhadap gangguan jerawat.( makanan khas Banyumas.com )
Baturraden Adalah salah satu objek wisata pegunungan yang terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet, karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan Wisata Baturaden mempunyai hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Bagi Anda yang berasal dari luar kota dan hendak menginap di lokasi baturaden Anda akan dengan mudah mendapati tempat untuk menginap baik itu hotel, losmen maupun vila.
Perjalanan ke tempat wisata Baturaden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 20 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat.
Batu Raden telah banyak dikenal dengan keindahannya yang memancar dari lereng Gunung Slamet dengan lereng-lerengnya yang landai, menawarkan panorama alam yang indah, dan udara yang segar mempunyai beberapa objek wisata yang bisa Anda kunjungi di antaranya :
  • Pancuran Tujuh Baturraden
Merupakan salah satu objek wisata di kawasan baturaden yang banyak digemari oleh wisatawan. Berupa Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dengan tujuh pancuran. Oleh karenanya disebut pancuran tujuh,  Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Untuk menuju lokasi ini ada dua jalur yang bisa Anda tempuh. Bisa langsung menggunakan kendaraan pribadi melalui pintu masuk kawasan bumi perkemahan atau Jalan kaki melalui jalan-jalan setapak di hutan sambil menikmati panorama alam dan suasana udara yang sejuk. Terletak di sebelah atas Pancuran Telu.
  • Pancuran Telu
Objek wisata lain di kawasan wisata baturaden, letaknya berada di sebelah bawah pancuran tujuh. Merupakan wisata pemandian air panas yang mengandung belerang. Bila anda hendak menuju pancuran tujuh pasti akan melewati objek wisata pancuran telu.
  • Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond. Pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada tahun 2001.
  • Kaloka Widya Mandala
Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden atau Wisata Pendidikan W

anasuka Baturraden merupakan kebun binatang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi yang diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 mei 1995. Tempat ini pernah mendapatkan prestasi sebagai Visit Indonesia Dekade 1991-2000 dalam Penobatan Anugerah Wisata Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang pada tanggal 23 Agustus 1996. Di Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden terdapat berbagai macam binatang yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri seperti dari Australia, Asia dan Belanda. Koleksinya meliputi: Sapi kaki lima, Kambing kaki tiga, Gajah, Beruk (Buing), Buaya Irian, Ular Sanca, Kaswari, Monyet, Landak, Iguana, Cendrawasih, Kelelawar, Ayam Kate, Ayam Mutiara, Orang Utan, Elang Bondol, Rusa. Di tempat ini juga terdapat Museum Satwa Langka, seperti: Harimau Sumatera, Beruang Madu, dan Macan Dahan.
( panorama Baturraden.com )